Tanya Jawab Imigrasi Indonesia
Mana yang Lebih Utama, Puasa Syawal atau Membayar Utang Puasa Ramadan?
Dahulukan membayar utang puasa (qadha'). Puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja selama masih bulan Syawal.
(M Quraish Shihab, Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an)
Peserta yang menyelesaikan lomba sebelum batas waktu lomba, berhak mendapatkan medali penamat.
Selama lomba berlangsung, berbagai refreshments akan tersedia seperti buah segar, air mineral, dan/atau minuman isotonik.
Peserta yang menyelesaikan lomba sebelum batas waktu lomba, berhak mendapatkan medali penamat.
Selama lomba berlangsung, berbagai refreshments akan tersedia seperti buah segar, air mineral, dan/atau minuman isotonik.
Saya beragama katolik dan pacar saya beragama protestan. Kami berencana menikah, dan sepakat nantinya anak kami nanti akan mengikuti pacar saya yang beragama protestan. Yang mau saya tanyakan, apakah dalam agama Katolik di perbolehkan itu?
Terimakasih Romo sebelumnya.
Sebelum menjawab, saya ingin tahu NN ini sudah mengikuti Seminar Hidup Baru atau SHDR atau belum? Pernah mengikuti Sekolah (Kursus) Evangelisasi Pribadi (SEP/KEP) atau belum? Kalau sudah mengikutinya, saya bertanya kepada diri saya sendiri “Koq aneh, orang Katolik yang telah mengalami Hidup Baru bertanya demikian?“
Kalau anda belum pernah dengar apalagi mengikuti Retret Awal (SHDR) tersebut, saya dapat memaklumi.
Kalau anda sudah sampai ke suatu keputusan, untuk “Nikah secara Protestan dan anak-anak anda akan dididik secara Protestan”, mengapa masih bertanya bagaimana perkawinan beda Gereja dalam Gereja Katolik? 'Kan gak perlu! Tetapi karena anda masih bertanya “Apakah di agama Katolik diperbolehkan itu?”, ini berarti pilihan anda belum 100% mantap. Masih menyisahkan sedikit ruang “bagaimana ya-bagaimana ya, dalam Gereja anda sendiri yang Katolik?”
Juga berarti anda sampai jenjang mau menikah ini anda belum pernah ikut atau mendapatkan informasi atau ajaran tentang Sakramen Perkawinan. Sangat disayangkan!
Tahun lalu ada kasus yang sama seperti anda. Ada pasangan datang kepada saya untuk Kanonik, yakni Prosedur yang biasa bagi OMK katolik yang mau nikah, ‘tanya jawab dengan pastor paroki seputar kemampuan kedewasaan pemikirannya, tentang pemahamannya nikah secara katolik dengan syarat-syaratnya, juga tentang mau nikah beda gereja atau beda-agama, apa syarat-syaratnya.
Saya jawab : Gereja Katolik sangat toleran, kalau pihak katolik mau nikah, dan calon pasangannya yang non-katolik itu termasuk dalam PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia – maaf ada puluhan, mungkin sekarang telah lebih dari seratusan gereja-gereja yang tergabung dalam PGI), maka Baptis Non-Katolik diakui oleh Gereja Katolik. Tetapi, anggota Gereja yang tidak bergabung dengan PGI, dianggap ‘non-kristiani”. Sedang Gereja Katolik sejak 2000 tahun yang lalu sejak zaman Para Rasul hanya SATU Gereja di bawah Petrus dan para penggantinya sampai sekarang).
Dalam masalah Nikah beda Gereja, Pastor Paroki lalu mengajukan “IZIN ”kepada Keuskupan setempat, dan memberi alasan-alasan kuat ‘mengapa permohonan itu perlu dikabulkan’. Dalam waktu tiga minggunan (tergantung jarak paroki dengan Keuskupan), sudah turun surat IZIN itu, atau OK, dari pihak Kesukupan. Untuk mendapat IZIN Nikah Beda Gereja itu, pihak katolik harus membuat dan menandatangani Surat “Perjanjian Pihak Katolik”, yang berisi “akan selalu setia kepada agama katolik”, dan “hendak berusaha sekuat tenaga untuk memberikan permandian katolik dan pendidikan katolik kepada semua anak-anak saya”.
Selain, pihak katolik tanda tangan, juga pihak non-katolik tanda tangan – tetapi bukan pada ‘isi Perjanjian’, melainkan tanda tangan di sini berarti non-katolik mengetahui bahwa pihak katolik itu “terikat” oleh Janji yang ditandatangani itu. Tentu saja yang katolik juga harus menghormati agama pihak non-katolik.
Untuk sah nikah nanti, pihak non-katolik butuh dua saksi yang menyatakan bahwa pasangan non-katolik itu dalam ’satus bebas’ (tidak dalam ikatan perkawinan yang sah dengan siapapun).
Surat tersebut disertakan pada Surat Pastor Paroki yang ditujukan kepada pihak Keuskupan memohon “IZIN Nikah Beda Gereja”.
Selain itu, ada syarat lain untuk semua saja yang mau nikah secara katolik – baik kedua pasangan katolik, atau satunya non-katolik, atau satunya non-kristen (umpama Islam) perlu mengikuti bersama semacam Seminar yang diberi nama MRT (Membangun Rumah Tangga) yang diberikan oleh beberapa profesional dalam bidangnya, hal-hal yang bersangkutan dengan Perkawinan: Hukum Perkawinan, Moral Perkawinan, Home Economics, dan yang berhubungan dengan Kesuburan Sexual, tugas dan fungsi Keluarga dalam Paroki.
Kalau semuanya sudah beres, baru keduanya menghadap Pastor Parokinya untuk menentukan ‘Kapan D-day pemberkatan Perkawinannya’! Untuk ini Pemberkatan bisa dilakukan dalam Gereja Katolik, dan juga juga bisa dilakukan secara Oikumene.
Kalau pemberkatan dilaksanakan dalam Gereja Katolik, Pastor yang memberkati dan Bapak Pendeta biasanya yang Kotbah, bila pemberkatan di Gereja non-katolik, Pastornya yang kotbah, Bapak Pendeta yang memberkati Perkawinannya. Untuk nikah secara Oikumene-pun, dalam Gereja Katolik OK, asal pastornya sekaligus mengusahakan juga izin dari Keuskupan Pemberkatan Nikah secara Oikumene.
Kembali ke Kasus, sesudah kedua pasangan diberi tahu agar ikut Seminat MRT minggu berikutnya dan disiapkan surat-surat yang perlu untuk IZIN dari Keuskupan, pasangan berkonsultasi dengan kedua orang tua. Keputusan yakni mau ‘Pemberkatannya dalam Gereja pihak Non-Katolik’. Jadi Pemberkatan secara Oikumene. Saya jawab, OK, silahkan.
TETAPI, tiga minggu kemudian keduanya muncul lagi dan mengeluh. Mengapa ? Karena pihak katolik mengatakan, bahwa dirinya harus baptis selam dulu. Ia, sebagai orang Katolik yang dewasa, menolak’. ‘Mengapa harus dua kali Baptis?'. Memang ada gereja-gereja –entah yang mana saja- menolak baptisan dari Gereja Katolik dan gereja-gereja lain, yang bersangkutan diharuskan Baptis Selam.
Pasangan yang mau menikah itu bingung. Mereka berdua cari Pendeta dari gereja lain dan mengungkapkan maksudnya yakni mau menikah dalam waktu dekat. Apa yang terjadi? Keduanya menemui Pendeta dari suatu Gereja lain. Tetapi Pendeta itu menolak. Tak bisa dalam waktu dekat. Harus ikut Kursus Persiapan Perkawinan selaras dengan peraturan gereja mereka.
Ah, gumam saya, kalau dulu mengikuti petunjuk pastoral saya, sudah lama perkawinan beda gereja itu beres.
Shalom selalu dalam Kristus,
Rm. Subroto Widjojo SJ
EUR/USD 1.050 | USD/JPY 153.690 | GBP/USD 1.262 | AUD/USD 0.636 | Gold 2,648.25/oz | Silver 31.03/oz | Wall Street 43,828.06 | Nasdaq 19,926.72 | IDX 7,324.79 | Bitcoin 101,372.97 | UOB Group: Penurunan EUR/USD kemungkinan tidak menembus dengan jelas di bawah 1.0440, 2 hari, #Forex Teknikal | USD/CAD diperdagangkan dekat level tertinggi baru rmpat tahun di dekat 1.4250 di tengah penguatan dolar AS, 2 hari, #Forex Teknikal | Escrivá, ECB: Logis jika melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan-pertemuan mendatang, 2 hari, #Forex Fundamental | Anggota DPR Negara Bagian Texas Giovanni Capriglione secara resmi mengajukan RUU untuk mendirikan Cadangan Bitcoin Strategis bagi negara bagian tersebut, 2 hari, #Kripto Fundamental | Harga emas rebound ke sekitar $2,690 di sesi Asia hari Jumat, naik 42%, 2 hari, #Emas Teknikal | Harga emas pulih dari penurunan ke sekitar $2,690 selama jam perdagangan Asia pada hari Jumat setelah turun dari level tertinggi lima minggu di sesi sebelumnya, 2 hari, #Emas Teknikal | Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan permintaan struktural yang kuat oleh bank-bank sentral global berkontribusi pada reli XAU/USD baru-baru ini, yang telah naik lebih dari 6% selama sebulan, 2 hari, #Emas Fundamental | Harga emas menguat 0.9% pada hari Rabu dan ditutup di atas level penting $2,700 setelah laporan inflasi AS sesuai dengan ekspektasi pasar, 2 hari, #Emas Fundamental
ID GRUP TELEGRAM RESMI SEPUTARFOREX
Dengan USB-C, Anda dapat:
Isi daya Surface Anda
Memperlihatkan video dari komputer ke tampilan eksternal
Menggunakan perangkat dengan komputer Anda yang kompatibel dengan USB-C
Mentransfer file dan data
Mengisi daya perangkat eksternal
Untuk menentukan apakah Surface memiliki port USB-C, periksa halaman fitur untuk perangkat. Untuk melakukannya, buka Mencari tahu model Surface mana yang Anda miliki, lalu pilih perangkat Surface di sisi kiri.
Dapatkah saya mengisi daya Surface dengan port USB-C?
Ya, Anda dapat mengisi daya Surface dengan port USB-C saat menggunakan pengisi daya USB-C PD yang sesuai. Untuk informasi selengkapnya tentang persyaratan daya untuk mengisi daya perangkat Surface menggunakan USB-C, lihat USB-C dan Pengisian Cepat untuk Surface.
Surface Studio 2 memiliki port USB-C dan Surface Studio 2+ memiliki 3 port USB-C, tetapi tidak menerima daya masuk melalui USB-C. Anda harus menggunakan kabel daya yang disertakan dengan Surface Studio 2 atau Surface Studio 2+ untuk daya.
Dapatkah saya menggunakan USB-C dengan perangkat USB lainnya?
Tergantung pada apa yang ingin Anda lakukan. Anda dapat menggunakan USB-C untuk mentransfer data ke tipe port USB lain menggunakan adaptor yang tepat. Namun, menampilkan video antara USB-C dan tipe USB lain tidak akan berfungsi.
Saya telah menikah dalam Gereja Katolik selama 10 tahun. Baru-baru ini saya mendapati suami saya berselingkuh. Saya ingin menuntut cerai dari suami saya. Yang menjadi pertanyaan saya:
Dalam Gereja Katolik, kita tidak mengenal CERAI, sebab “Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Yang ada dalam Gereja Katolik dalam hal ini, adalah PEMBATALAN NIKAH.
Dalam hal ini, perlu ada hal-hal hakiki dalam perkawinan yang menyebabkan sahnya perkawinan, tidak ada! Umpama: adanya penipuan, paksaan (ketidak bebasan), adanya halangan hukum (dalam status tidak bebas – terikat oleh nikah resmi/kaul biara; usia, hubungan darah), adanya syarat yang bertentangan dengan iman Katolik, serta dokumen yang dibutuhklan tidak ada, akhirnya karena belum pernah mengadakan hubungan intim sebagai suami istri.
Tak perlu cerai, Pisah ranjang bisa –; untuk ini perlu ada izin resmi dari Gereja. Entah yang mau menuntut cerai itu sang istri atau sang suami – baiknya sebelumnya berani memeriksa diri tentang hubungan personal dengan pasangannya yang sudah berjalan sepuluh tahun.
Seseorang berbuat selingkuh tentu ada sebab musababnya, biasanya tentu ada peristiwa yang mendahuluinya. Ada masalah fisik ada masalah psikologis! Kalau sang suami atau istri bosan sekali dengan pasangannya, atau merasa tak terpenuhi hasratnya sebagai pria dan wanita – yang sebenarnya berhak –, memang dia lalu mudah terjatuh dalam godaan, apalagi kalau ada yang ‘menawarkan dirinya’ mengobati kekecewaannya itu (ada pihak ketiga)!
Praktek ‘perselingkuhan‘ itu, kalau tidak disebabkan oleh pasangannya, juga dapat diteliti, apakah itu sudah terjadi terus sebelum perkawinan, adakah kelainan dalam sexualitasnya?
Kalau cerai, apakah boleh menerima Komuni? Masalahnya bukan hanya masalah hukum ‘boleh menerima komuni atau tidak kalau sudah bercerai’- , tetapi juga menjadi moral dan pastoral. Bagaimana nasib anak-anak yang telah terlahir. Tanggungjawab membesarkan anak-anak dan mendidik serta menanamkan nilai-nilai Kristiani, jauh lebih penting dan mendesak apakah seseorang yang cerai boleh menerima komuni atau tidak.
Mohon segera hubungi Romo Pembimbing Rohani anda, atau Pastor Paroki anda untuk berkonsultasi dengan beliau. Dan tentu saja sebelum anda berhak menyambut Sakramen Mahakudus, mau tidak mau perlu menyambut dahulu Sakramen Tobat.
Semoga, keluarga Pembaruan Karismatik Katolik (PKK), karena mengenal hakikat karismatik, dapat mengurangi kecenderungan untuk bercerai.
Rm Subroto Widjojo SJ